Selasa, 22 Maret 2011

BCA , BPD and BTN

Pada akhir perhitungan laba rugi yang dihadiri oleh pemegang saham terbesar di Asia pacific menyatakan pailit alias bankrut dan tida mencukupi rate dan menang harus di jual dan take over karena memang saat itu didak ada penyandang dana yang mampu untuk membantu negurangi resiko kehancuran disaat yang sama aku di pelonco oleh rekan - rekan di luar negeri untuk menetralisir serta mengambil alih perhitungan dan kemudian memindah tangankan kepada fihak ketiga dengan perjanjiaan bahwa pimpinan Bank Central di Jakarta dibawah pimpinanku sedangkan aku siap sedia karena aku yakin dan percaya uang vie yang bakal diterima akan lebih besar dan lebih maju karena aku sendiri disaat itu sedang dalam kontrak kerja Signal Central on Index World tapi semua hal tersebut tidak menjadi kendala berarti karena rekan-rekan ahli Computer disaat itu dan hingga sekarang di kuasai hanya 4 Orang Aku sebagai atasan pemegang signal tower of Plane of Economic of Sate of under ground dengan nama anggota : 1.Anang Surikhman Nance 2. Davolio 3. Andrew dan ketika sosialisasi kesetaraan pendidikan Pemerintah Indonesia menolak dengan alasan human errors on recapitulation on state bank on Indonesia. Berdasarkan kesepakatan antgara aku dan teman-teman ahli computer di saat itu maka seluruh aset Bank central Asian aku yang menghitung dan nenberikan masukan hingga daat mengejar rate dan melebihi dari 1500 % kenudian terdaji kemunduran hingga stand normal but do not after on statistic.
Kemudian ketika terjadi tranfer signal on bank bay vie of tenderly Motor Bike dari Amierika dengan rekening Bank Pembangunan Daerah Riau yang menikmati uang hasil kerja sama Menteri keuangan yang merobah nama dan nomor rekening penerima hingga aku di rugikan lebih dari Rp. 40.000.000.000.- apakah kedua bank tersebut kurang puas ???
Baru 2 Hari yang lalu aku di uji lagi oleh Bank Tabungan Negera Pekanbaru dengan Credit errors dengan harapan agar dapat live cut on rare sayang aku tidak mau dan temanku juga menolak perundingan tersebut yang ber peak beak zero to zero dan terjadi count under dan Bank Tabungan Negara Membayar kerugian sebesar Rp. 100.000.000,- yang di stor pada akhir transaksi ( kepada Prof. Anang Surikhman ) semua ini akibat dari kesalahan prosedur dan menetapkan seseorang tgidak mampu mengembalikan uang yang terpakai padahal kalau Bank Tabungan Negara bersabar untuk beberapa bulan semua pembayaran akan di lunasi ditambah dengan bonus yang langsung di terima kerekening Bank tersebut sesuai dengan aturan per bankan
Lalu apakah anda mau menyalahkan saya ?
Untuk kita ketahui ada 89 Bank Central World , Company Plane, Company Helicopter, Company Train, Company Big Boat, Company Plane of Space mengajukan permohonan tenderly yang akan di sahkan olehku pada tanggal 28 March 2011 jam 12.00 waktu menyesuaikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar