Jumat, 29 April 2011

Rumus dapat di Tukar Jika Memang Rumus tersebut Tidak lagi dapat bertahan

Lika liku  yang aku lalui bukanlah waktu yang singkat akan tetrapi lika-liku yang telah kujalani sepanjang lintasan antariksa sukar memang di ukur oleh alat ukur akan tetapi dapat di ukur dengan tolok banding atau pendekatan masalah yang serupa atau kejadian sama tempat kejadian berbeda dan pelaku yang berbeda pula demikian ujar Anang Surikhman ketika di tanya oleh Wartawati dari Lost Angles hari ini Tanggal 29 April 2011 di sebuah pertemuan terbuka antara di Internet yang terhubung langsung ke seluruh satelit dan mengalami beberapa kali gangguan yang cukup berat sehingga terjadi beberapa hambatan penyiaran di beberapa station Tele Vision karena signal kedabling atau beradu antara signal berkekuatan tinggi dengan kekuatan signal lemah secara ilmu pasti adalag signal lemah akan tenggelam dan sukar untuk kembali akan tetapi kenyataan yang ada di lapangan bahwa signal yang terganmggu hanya untuk beberapa saat ketika signal besar tadi melintasi cakrawala yang tidak terbatas, dalam obrolan yang begitu panjang hingga menelan waktu 9 Jam tidak terasa.
Kalau pengetahuan kita sangat terbatas oleh kemampuan ilmuan yang sederthana memang tidak akan mampu mencerna sebagahagian kecil permasalahan sebab setelah melalui beberapa uji kemampuan penyerapan pelajaran yang saya utarakan baik di lingkungan kampus apa lagi di kalangan orang pintar dunia dapat saya simpulkan mereka hanya dapat menyerap pelajaran yang saya kemukakan sekitar 25 % sebab daya serap atau daya tangkap orang berpendidikan tinggi terkadang banyak sekali tergantung pada rumus sudah kadaluarsa sepeti tarik garis dan gasis bukan sinar kesinar karena pemahaman yang berbeda tersebut membuat mereka kadang binggung akan tetapi ketika di ulangi beberapa kali dalam hal yang sama baru mereka mengerti.
Memang aku bukan Guru besar seperti bapak atau ibu yang hadir ujarku akan tetapi mari kita coba perlahan memahami analisa apa yang sedang di paparkan baru nanti kita bahas lebih mendalam tentang angka atau data yang masuk secara serentak 50 line untuk satu orang penganalisa data yang handal sebab pada kenyataan di lapangan banyak sekali ditemukan ganjalan padsahal banyak tolok ukur dan tolok banding yang dapat kita kemukakan bukan menghidar pertanyaan yang memangsulit unyuk di jawab dan memberi keputusan atau sebuah kepastian sebuah analisa.
Kembali lagi saya katakan bahwa analisa harus mempunyai tolok banding yang nyata dan benar bukan seperti menafsir kejadian alam sebab kalau kejadian alam semua orang hanya dapat kira-kira yang tidak mepunyai kepastian sedangkan kepastian tersebut dapat diciptakan sendiri dengan persetujuan semua fihak.
Wartawati binggung dan gagap tidak dapat lagi bertanya sepetinya kehilangan bahan pertanyaan aku menyadari itu akhirnya aku kembalikan kepada pertanyaan yang semula aku kaburkan agar dia lebih mengerti apa yang menjadi tanggung jawab orang seperti aku.
Lucu lagi seorang professopr bertanya kepadaku tentang Panasnya cairan pada tabung pesawat antariksa sebenarnya ku tidak mengetahui secara pasti akan tetapi perbandingan panas di lapisan ozon berbanding dengan kepanasan tabung cairan dalam pesawat tersebut membuat aku mengunakan akal sehat menyelesaikan prolem ini aku menjawab enteng sambil tertawa kenapa repot udah 15% dari kepanasan ozon namun jika lebih tinggi kepanasan pada tabung pesawat antariksa akan terjadi peledakan pesawat hancur berantakan.
Sang professor mencoba berbagai rumus akhirnya ketemu yang aku maksudkan 15% itu apakah ungkapan untuk semua prrsoalan sama tentu tidak jawabku
Sang Wartawati kembali bertanya dari mana aku dapatkan jawaban itu kok tidak menggunakan rumus.
Aku menjawab terkadang rumus yang kita buat itu tidak sesuai lagi dengan kejadian hari ini oleh sebab itu rumus tersebut barang baku yang berlaku tidak selamanya apa lagi jika jawaban setelah menggunakan rumus tersebut tidak lagi ketemu dengan jawaban yang benar.
Aku lebih rinci menjelaskan sepeti Rumus banyanga berbanding dengan Rumus Garis sejajar atau bayangan nyata berbanding dengan rumus yang di terapkan kemarin sore untuk mengantikan rumus terdahulu tidak ketemu atau kedua dua rumus itu tidak terpakai lagi
Aku mendapat tantangan yang cukup serius di kalangan orang pintar sebab ada beberapa rumus tidak bisa dirobah sebab mempunyai hak petet di dunia.
Aku bersi keras rumus wajib di ganti karena penalaran dan tujuan dari rumus awal adalah mempermudah untuk mendapatkan analisa yang benar, aku tetap bertahan dengan argumentasi sebab aku memberikan pandangan yang bedekatan sepertinya tasiran itu adalah sama dengan membuat rumus sesusai dengan kejadian hari itu akan tetapi sewaktu akan terjadi perubahan yang mendasar sebab pengertian yang terdapat pada rumus banyak sekali tafsirannya serhingga nilai analisa tidak akan sama padahal kita tahu hanya waktu saja yang membedakan.
Akhirnya aku terpaksa berkeras dengan suara lantang rumus ini bulkan kitab suci seperti al qur'an sebab sebuah tafsiran tersebut bisa di sesuaikan dengan zaman padahal kita tahu tidak ada lagi kitab Al qur'an di turunkan di zaman moderen lain l;agi dengan kitab yang lain sebab aku sendiri mengeritik banyak sekali tafsiran hilang dalam kitab lain ujarku mari kita buka sama sama.
perdebatan semangkin hangat membuat semua fihak mulai tidak terkontrol lagi argumentasi.
Akhirnya aku mengatakan dengan suara yang lembut berarti rumus bisa di ganti dan bahkan dapat kita hilangkan sama sekali jika memang rumus tersebut tidak mampu lagi menjawab pertanyaan atau kejadian yang timbul.